Rabu, 05 Oktober 2011

Waktu boleh berlalu

Apa yang paling mahal dalam dunia fana ini? menurutku waktu....., karena waktu akan berlalu dan terus berjalan...tanpa pernah ada kesempatan untuk kembali.



Waktu juga yang mampu menjadi pembuktian, bagaimana persahabatan, kasih sayang yang terjalin itu kuat atau tidak



yah.....ketika kemudaan itu hilang dengan berlalunya waktu, saat itulah semua yang indah akan teringat kembali, seperti gambaran slides yang diputar kembali....sembari berpikir, benarkah aku pernah berada di masa itu?



Waktu boleh berlalu....kemudaan boleh pergi bersamanya...tapi kekayaan hati yang ada dalam persahabatan dan kasih sayang justru bisa terus muda....bisa terus ceria dan indah...selama waktu memeliharanya......





thanks to all friends....best friends forever
20 Februari 2011

sepucuk surat buat ibu dan bapak by Susiana Dewi Ratih Susatyo on Monday, 11 April 2011 at 22:33

ibu dan bapak tersayang....,



Assalamualaikum wahai Ibu dan bapak, apa kabar ? semoga tempatmu sekarang adalah tempat yang lapang, sejuk dan tentram, karena berdekatan dengan NYA yang Maha Sempurna...



Ibu dan Bapak sayang,

seandainya kalian masih ada bersamaku sekarang, aku yakin, kalian berdualah yang paling mengerti apa yang tengah bergejolak di hati ini. Aku yakin,kalian berdualah yang akan berada dibelakangku, mendukungku, membelaku, dan menyemangatiku...seperti yang selalu kalian lakukan dulu



Ibu dan Bapak tersayang,



Banyak orang yang mau mangambil mimpi terbesar dalam hidupku, banyak hal yang nyaris menyurutkan langkahku menuju cita-cita itu.

Cita-cita dan mimpi yang ingin kujadikan kenyataan dan kupersembahkan pada kalian berdua. Sungguh, tak bisa kujelaskan pada siapapun, bagaimana mimpi itu selalu hadir, bagaimana kalian dulu selalu menyemangatiku, untuk bisa meraih mimpi itu.

Sayangnya ketika kesempatan itu datang...kalian sudah tidak bersamaku lagi, jadilah aku sendiri, berjuang melawan cibiran, melawan pandangan skeptis dan aneh dari orang orang sekitar, yang berpendapat sekenanya, tanpa tahu apa yang menjadi latar belakang perjuanganku ini



Ibu dan Bapak tersayang,

Tapi kuharap kalian tidak perlu khawatirkan aku, karena kalian telah membekali ku kekuatan untuk berjuang, kalian telah memberi contoh bagaimana menyikapi semua tantangan. Jadi, aku yakin sekali, jalanku ini akan menuju arah yang benar, karena semua aku jalani dengan kekuatan diri, untuk tidak mudah menyerah, dan selalu berdoa pada Alloh SWT, agar semua diberi kemudahan.

Mungkin saat ini, saat bagiku rehat sejenak, mengumpulkan sisa sisa tenaga, mendapatkan energi baru, untuk nantinya segera berlari meraih mimpi itu. Aku tak perdul lagii dengan semua omongan negatif, mempertanyakan bahkan mencoba mempengaruhiku bahwa aku tidak mampu, karena aku tidak mau mereka mencurinya dariku



Ibu dan Bapak tersayang,

doaku menyertaimu, semoga kalian berdua berada ditempat sebaik-baiknya tempat disisNYA, aku akan berjuang mewujudkan mimpi itu, dan akan kupersembahkansebagai bentuk terima kasihku untuk kalian yang telah membuatku menjadi manusia yang semoga bermanfaat



wassalamualaikum .......

salam rinduku buat kalian

ERA BARU

era baru
by Susiana Dewi Ratih Susatyo on Sunday, 14 August 2011 at 10:13

aku mulai memasuki era baru, ya...sampai juga di masa ini, pengalaman pertama ketika anak pertama memasuki dunia perguruan tinggi, dunia yang menjadi awal baru untuk masa depan yang semakin dekat. awal baru untuknya menjadi manusia mandiri.



aku tidak bisa mengatakan apa yang kurasakan, karena saat nya tiba dia harus benar-benar mandiri, dan kemungkinan secara fisik terpisah. Sungguh jauh didasar hatiku, aku merasa takut, khawatir, tapi juga bersemangat. Aku juga tidak tahu apa yang akan terjadi nantinya, tapi apa yang dilakukannya adalah suatu hal baik, dan aku yakin, seyakin yakinnya, niatan yang baik, walau meneui banyak tantangan, pasti akan mendapat pertolongan dari Alloh SWT



Dan aku sebagai orang tua, juga sudah melihat, kedepannya justru tantangan akan semakin besar, baik secara moril dan juga materil. tpi sekali lagi, semuanya kuserahkan padaNYA yang Maha Kuasa atas segala sesuatunya.



Aku takmau menghitung dengan matematika dunia, karena pasti semua jadi tidak mungkin, namun dengan kerja keras, dan doa, diikuti sikap pasrah dan tawakal, yang bekerja adalah matematika Alloh. yang sudah kubuktikan nikmatnya takterhitung banyaknya dalam kehidupanku ini



Jadi, aku pikir, rasa khawatir, takut, adalah wajar, tapi tidak melakukan sesuatu untuk melawannya adalah kesalahan besar. Jadi , biar aku jalani semua, walau tidak mudah.....toh hidup berjalan dan akan berjalan terus, sampai waktuku di dunia ini selesai.



Bismillah, ya Alloh, mohon keridhoanMU atas apa yang akan kujalani ini, mudahkanlah semua urusanku ini ya Alloh...Kau yang Maha Hidup, Maha Kuasa, dan Maha Kaya, juga Maha Menegathui, Pengasih dan Penyayang.

Senin, 28 Desember 2009

langkah baru

Mungkin banyak orang yang pernah merasakan apa yang saya rasakan sekarang ini, yaitu ketika harus melangkah pada suatu yang baru dan meninggalkan semua hal yang telah lama dimiliki. Pasti ada kegamangan yag sangat besar...mengenai kemampuan diri. Benarkah aku bisa? apakah aku mampu?
Sungguh tiba-tiba rasa percaya diri menjadi sedikit goyah...karena bayang-bayang ketakutan akan kegagalan. sembaritidak mampu meyakinkan diri, bahwa semua yang sudah dilewati harusnya menjadi pengalaman yang sangat berarti.
Pertanyaan-pertanyaan baru muncul dari dalam diri. Ya Allah.....bisakah aku?, sementara semua pengalaman selama ini selalu menyiratkan kegagalan?

sungguh...sampai sekarang aku selalu bertanya-tanya..mengapa? dan kenapa semua terjadi? awal yang manis, kemudian berakhir dengan tragis....bukan sesuatu yang indah untuk dikenang. bukan aku yang memulai, tapi...aku selalu terseret arus itu....selalu jadi orang pertama yang dianggap perlu disingkirkan.

Jadi....itu sudah takdir bukan...itulah ceteris paribusku. Sekarang menyikapinya bagaimana?
aku harus mengembalikan kepercayaan diri ini..bahwa aku mampu dan aku bisa. aku harus keluar dari kotak pemikiranku yang sempit. Aku harus berani mencoba hal-hal baru...agar terbuka semua kesempatan yang ada... Bisa...pasti bisa.....

Rabu, 09 Desember 2009

Filsafat dari eksplanasi ke understanding

Di awali oleh Rene Ducrates (1596 – 1650), dimana pada tahun 1644 mempublikasikan The Principles of Phylosophy sebagai dasar dari perspektif positivist dan post positivist, dimana ada perbedaan atau jarak antara ekternal dari obyek dan internal dari subyek, yang dikenal dengan Cartessian dualism. Cartessian dualism menyatakan ada perbedaan jelas antara dunia luar dan persepsi. Metode yang dikembangkan yang didasari pada perspektif ini adalah yang dikemanal dengan metode eksplanasi, menggunakan prinsip metode ilmiah dan penjelasan logis. dasar metode ini yang menjadikan ilmu-ilmu pengetahuan alam menjadi ilmu yang matang, dan paling tua. Pensdekatan eksplanasi ini juga diterapka dalam ilmu-ilmu di luar ilmu alam, antara lain ilmu sosial dan ilmu humaniora, berlangsung terus sampai abad ke 19.
Pada awalnya, ilmu-ilmu sosial menerapkan aturan yang sama dengan apa yang diterapkan dalam ilmu pengetahuan alam. Tetapi pada perkembangannya, ternyata banyak fenomena sosial yang membutuhkan metode lain selain yang diterapkan dalam ilmu alam.

Metode itu yang dikenal dengan metode pemahaman atau understanding. Dimana pada metode ini, subyektivitas peneliti masuk sebagai bagian dalam mencari kebenaran, Kebenaran yang tidak bebas nilai, karena manusia memang mahluk unik yang selama hidupnya selalu menyerap pengalaman yang dimilikinya, untuk dimodifikasi dengan pengetahuan sebelumnya. Sehingga setiap manusia itu unik.

Apa itu Metode eksplanasi
Metode eksplanasi adalah metode yang dikembangkan oleh para filsuf sejak abad 16, yang dikenal dengan filsuf positivis. Dimana metode yang dikembangkan berdasarkan hasil pengamatan terhadap ilmu-ilmu alam.
Imu pengetahuan alam berbasis pada bagaimana menerangkan suatu fenomena alam melalui cara berpikir logis, empiris dan induktif. Dimana hukum-hukum alam bisa berlaku pada semua fenomena alam yang sama. Disini antara peneliti dan obyek yang diteliti tercipta jarak yang jelas, dan melihat sesuatu fenomena dari sisi obyektif. Tidak ada subyektifitas peneliti yang masuk, karena hal tersebut dianggap menimbulkan bias dari teori yang dicetuskan. Seperti yang disampaikan di awal tulisan ini, bagaimana Decrates mengemukakan yang disebut Cartessian Dualism.
Daam pencarian kebenaran, banyak tokoh yang pemikirannya sangat berperan dalam pengembangan ilmu-ilmu Alam. Karl Raimund Popper, menegaskan bahwa ilmu pengetahuan terbuka terhadap kritik, dan dalam hal ini ilmu pengetahuan mempunyai kebenaran yang relatif, karena jika pada suatu masa, suatu pernyataan dinyatakan benar, jika dimasa berikutnya ada teori baru yang menolaknya, dan bisa dibuktikan kebenarannya, pernytaaan tersbut menjadi salah. Jadi ada kemungkinan untuk salah dalam teori empiris. Metodenya dikenal dengan prinsip falsifikasi.
Adalah seorang Carl gustav Hempel, yang memberikan suatu pemikiran mengenai bagaimana melakukan penjelasan ilmu pengetahuan. dalam hal ini Hempel mengemukakan mengenai Ilmu sebagai suatu sistem penjelasan. Fenomena alam mempunyai prinsip pemersatu, dimana pada dasarnya dunia ini merupakan suatu sistem yang teratur (dunia kosmos) bukan dunia khaos. Unsur tersebut dilihat sebagai logos atau prinsip dasar alam raya. Jadi Pada dasarnya tugas ilmu pengetahuan adalah memberikan penjelasan stentang dunia, dimana setiap fenomena alam mempunyai penjelasan logis.. Hempel mengemukakan suatu struktur penjelasan(eksplanasi) sebab akibat dalam mencari kebenaran fenomena alam. Disini setiap penjelasan fenomena alam melalui struktur eksplanan dan ekspalandum, yang didasari pada prinsip deduksi, dimana mencari suatu universalitas teradap fenomena yang diteliti.
Dalam membuat eksplanasi dari suatu fenomena alam, ilmu pegetahuan alam selalu menggunakan metode ilmiah dalam mencari kebenaran dari fenomena yang diteliti. Untuk menerangkan sebuah gejala, , ilmu pengetahuan alam mempunyai tata aturan dalam lingkp kerjanya, yang merupakan kesepakatan yang hidup di masyarakat pengembang ilmu pengetahuan alam. Pokok-pokok aturan yang disepakati yaitu:
1.Ilmu-ilmu alam membatasi diri hanya membahas gejala atau fenomena yang dapat diamati. Pengamatan gejala/fenomena itu harus dapat diulang oleh orang lain. Sehingga memang dengan batasan ini, ilmu ilmu alam melepaskan diri dari variabel perangai manusia sebagai peneliti.
2.Dalam ilmu alam, bukan hanya merupakan kumpulan dari gejala-gejala alam, tapi ada semacam keyakinan bahwa masing-masing gejala alam itu saaling terkait satu sama lain, membentuk Hukum Alam. Teori yang dibangun harus bertumpu pada gejala alam yang 'syah”, selama diamati terus menerus, bebas dari konflik penalaran. Biasanya untuk itu dilakukan uji konsistensi penalaran melalui “bahasa” matematika. Seperti teori silogisme sebab akibat yang dikemukakan oleh Hempel dan Oppenheim. Juga seperti yang disampaikan oleh Karl R. Popper tentang prinsip Falsifiabilitas, yang menjadi dasar logis cara kerja ilmu empiris.
3.teori-teori yang dibangun dalam ilmu alam harus merupakan teori yang juga bisa meramalkan gejala alam yang lain yang belum dikenal. Dan gejala alam ini bisa dirumuskan dalam bentuk operasional sehingga bisa dilakukan eksperimen.
Dengan aturan yang berlaku, lingkup kerja ilmu-ilmu alam sangat terbatas. Jadi jangan mengharapkan ia dapat menjawab semua pertanyaan, tetapi jika jawaban itu ada, maka jawabannya bisa diandalkan.

Apa itu metode understanding
Dengan pembatasannya, ilmu alam tidak mampu menerangkan hal-hal yang terkait dengan keunikan manusia sebagai mahluk yang senang berkumpul, dan membentuk masyarakat sosial. Pada awalnya, ilmu-ilmu sosial menerapkan aturan yang sama dengan apa yang diterapkan dalam ilmu pengetahuan alam. Tetapi pada perkembangannya, ternyata banyak fenomena sosial yang membutuhkan metode lain selain yang diterapkan dalam ilmu alam. Ada faktor manusia sebagai mahluk yang unik, yang mempunyai sifat-sifat berbeda dari tiap individunya, yang terbentuk sebagai akibat dari arena pengalaman tiap individu. Dengan demikian, ilmu sosial tidak mungkin mendengar, mengecap, melihat dengan mata kepala sendiri, gejala atau fenomena yang terjadi di masa lalu. pada hakekatnya, ilmu-ilmu sosial tidak memungkinakan pengamatan secara lansung dan berulang. Sehingga banyak kompleksitas yang terjadi, dan harus dicari pendekatan lain, yang diperlakukan sebagai ilmu dasar tersendiri, yaitu Ilmu Pengetahuan Sosial.
Dalam hal ini, Thomas S Kuhn memberikan jalan untuk pendekatan baru dalam ilmu-ilmu sosial, yaitu melalui pendekatan Perspektif/ Paradigma. Paradigma pada dasarnya merupakan cara pandang terhadap dunia dan contoh-contoh prestasi atau praktek ilmiah konkret.
Pada prinsipnya, teori-teori tidak bisa saling diukur dengan standar yang sama. Tulisan Kuhn ini membuat banyak ahli lain bermunculan untuk mengembangkan pendekatan yang terkait dengan ilmu-ilmu sosial.
Pada pertengahan abad 18, Muncul Immanuel Kant (1724 -1803) yang dikenal dengan German Idealism, menyatakan bahwa manusia mempunyai pengetahuan awal (a priori) yang bebas, yang sudah ada sebelumnya berdasarkan pengalaman, dan independent. Artinya adanya pemahaman terhadap kondisi manusia selalu diarahkan oleh spirit subyektif dan intuisi.. manusia merupakan mahluk berakal budi, dan selalu mencoba mencari pengetahuan baru berdasarkan pemahaman yang sudah ada dalam dirinya (erfahrungfeld), Manusia membawa citra dirinya sendiri, yang nantinya akan mempengaruhi dia dalam memahami sesuatu, yang dipahaminya secara mendalam (konsep ini disebut sebagai Bildung)
Perkembangan muncul di awal abad 20 , yang dikenal dengan aliran Neo kantianisme, yang menonjol adalah Max Weber (1864 -1920) yang mencetuskan bahwa pendekatan ilmu alamiah tidak bisa digunakan begitu saja dalam pembangunan teori dalam ilmu-ilmu sosial. Karena dalam ilmu sosial ada pendekatan subyektif yang harus diperhatikan. Dari sini munculah ahli-ahli/scholar yang mempunyai perspektif baru yaitu Interpretif sebagai dasar pembentukan teori komunikasi dan ilmu sosial lainnya. Pendekatan yang digunakan disini adalah pemahaman/undesrtanding (verstehen), untuk mencari kebenaran dalam ilmu-ilmu sosial dan humaniora. Beberapa cara berpikir yang menjadi fondasi teoritisnya. Ada 3 yang penting dikemukakan yaitu Hermenuetics, Phenomenology, dan Symbolic Interactionism.

susiana dewi ratih
oktober 2008

Sabtu, 05 Desember 2009

Teori efek media

1.Teori Efek dan Proses Media (Miller, 2005:248-267)

Perkembangan media komunikasi di abad 19 menuju 20 masih terbatas pada komunikasi melalui interaksi tatap muka (face to face) dan dalam bentuk media cetak yaitu buku dan beberapa koran saja. Media mulai berkembang pesat di akhir abad 20, dimana muncul berbagai jenis media untuk interaksi komunikasi dalam proses pengiriman dan penerimaan pesan, sehingga menimbulkan berbagai efek dari media menyangkut kepercayaan, atitude, interaksi dan tingkah laku dari individu-individu, maupun masyarakat.
Bentuk chanel komunikasi sebagai media antara lain koran, radio, televisi kabel maupun satelit, telepon selular maupun telepon biasa, jejaring, internet, selain tetap mempertahankan media konvensional seperti tatap muka dan buku.
Adanya chanel komunikasi seperti ini, membuat kontek komunikasi juga berubah. tingkah laku orang dan masyarakat dalam berinteraksi juga mengalami perubahan. Sebagai contoh, bagaimana pesan yang disampaiakan melalui media audiovisual seperti televisi, diterima bisa berbeda-beda pada masing-masing individu yang menyaksikannya..
Untuk itu dalam kontek proses media dan efek ada 2 teori yang membantu untuk membahas permasalahan yang di sampaiakan di atas yaitu bagaimana orang-orang mengakses dan memproses konten media dan bagaimana sumber mass media mempengaruhi masyarakat, Teori-Teori tersebut adalah: Use & Gartification Theory, Media System Dependency Theory
Namun perlu juga diketahui, teori komunikasi terkait dengan media diawali dengan teori yang dikemukakan oleh Harold Lasswell, yang menyatakan mengenai Teori Peluru atau Jarum Hipodermis. Teori ini muncul pada saat media televisi belum banyak dan masih dikuasai pemerintah, dan koran. Dalam Teori ini dinyatakan bahwa pesan yang disampaikan melalui media aka diterima seperti menyuntikkan jarum ke hipodermis penerimanya. Artinya pesan yang dibawa mempunyai pengaruh yang sangat kuat,
2 teori yang akan dikemukakan, adalah teori yang berkembang lebih lanjut dari model peluru/jarum. Disini Pada tahap awal, masayakat umum dikonseptualisasikan sebagai sekelompok khalayak yang terdiri dari berbagai individu yang tidak dibedakan, yang sangat terbuka untuk menerima pengaruh dari pemimpin yang kuat dan berkuasa, atau media yang kuat dan berkuasa.
a.Social cognitive theory
Adalah teori yang memberikan pandangan dasar dari suatu proses bagaimana pembelajaran sosial bisa muncul dari kontek media. disini menitikberatkan adanya proses imitatif yang berhubungan dengan reward dan punishment terhadap suatu siaran media. sehingga memmpengaruhi tingkah laku orang-orang yang mengikuti contoh yang diterimanya dari siaran media. Contoh bagaimana kekerasan yang dilihat oleh anak-anak, akan membuatnya mempunyai memori bahwa kekerasan itu diperbolehkan, karena ada contoh seperti yang disiarkan di televisi
b.Use & Gratification Theory (Rosengren, 1974)
Teori ini untuk menjawab bagaimana dan mengapa sebagaian audience menggunakan beberapa program untuk memberinya kepuasan terhadap kebutuhannya. Sebagai contoh beberapa orang menyukai program televisi yang bersifat entertain, karena dia membutuhkan program untuk melepaskan emosi yang dipendamnya, atau melepaskan diri dari tekanan hidup sehari-hari
c.Media System Dependency Theory (Sandra Ball-Rokeach & Melvin DeFleur, 1976)
Theory ini biasanya dikombinasikan dengan Teori Use & Gratifikasi. Teori ini menunjukkan bagaimana memuaskan audience, dimana audience akan berhubungan melalui jejaring interpersonal. hal ini membuat pengusaha media (Sistem media) berusaha untuk membuat program-program yang bisa memuaskan pemirsanya. Dan ini akan bergantung juga pada sistem politik , sosial dan ekonomi. Artinya, semua komponen akan saling bergantung satu sama lain. kebutuhan satu pihak akan menjadi sumber masukan bagi pihak lainnya.

Jadi dalam 3 teori di atas memperlihatkan bagaimana hubungan media dalam mempengaruhi individu. Secara umum ketiga teori di atas berangkat dari paradigma post positivist, karena terkait mengenai hubungan sebab akibat, menerangkan suatu gejala atau fenomena. Dan karena juga melihat pada bukti sosial yang terjadi, pengaruh teori kritis juga mulai mempengaruhi teori yang dikemukakan yang diperlihatkan dalam teori mengenai Media System Dependency Theory.
Perkembangan bentuk/chanel media, membuat teori-teori di atas mendapatkan berbagai tantangan di berbagai area, salah satu tantangan terbesar dari teori-teori di atas adalah mengingat media komunikasi terbaru yang saat ini menguasai banyak jam dalam kehidupan sehari-hari kita, yaitu televisi.

Susiana Dewi Ratih, Oktober 2008

Komunikasi Politik

Komunikasi Politik

Politik digambarkan sebagai negara dalam hubungannya dengan dinamika masyarakat. Kaspar Bluntshii dalam Cangara, 2009:270 merumuskan sebagai “Politics is the science , which endeavors to understand and comprehend the state in its conditions, in its essential nature, its various forms manifestation, its development”. Bahkan Harold D. Laswell (1972) lebih tegas menyatakan bahwa politik adalah Who gets what, when and how. artinya politik adalah siapa, memperoleh apa, kapan dan bagaimana. Jadi politik adalah ilmu tentang kekuasaan “when we speaks of the scince of politics, we mean the science of power”
politik tidak dapat dipisahkan dari pengertian kekuasaan dan manipulasi yang dilakukan oleh elite penguasa dan atau counter elite. meraka yang mendapatkan lebih dari apa yang seharusnya diterima (influential).
Nilai-nilai yang ada justru dikualifikasikan akan membawa perbedaan, pendapatan dan rasa aman bagi para elite. Jadi yang paling banyak memperoleh adalah para elite, sedangkan sisanya adalah massa.
masih menurut Lasswell, studi politik adalah studi tentang pengaruh (influence) dan

David Easton (1953) juga menyatakan bahwa studi tentang politik tidak dapat dipisahkan dari pengertian tentang : The Authoritative allocation of values. Politik adalah proses pembagian nilai-nilai dan wewenang. Dan jika hal tersebut dikaitakan dengan konsep Power dalam konteks kehidupan politik, maka power berkaitan erat dengn pembentukan dan pengambilan kebijakan otoritatif di dalam masyarakat.
Kekuasaan pada umumnya hanya bisa dijalankan sebagian besat karena terletak pada kemampuan seseorang untuk mempengaruhi tindakan-tindakan orang lain sehingga memungkinkan keputusan bisa di ambil.
Edward Banfield (1961) menyatakan bahwa political influence tidak dapat dipisahkan dari komunikasi. dalam hal ini mempengaruhi adalah kemampuan seseorangagar orang lain mau berbuat, bertindak, merasakan sesuatu sebagaimana yang diharapkan oleh seseorang.
Dari pernyataan di atas, maka poltik selalu diasosiasikan dengan aktivitas , yaitu kemampuan seseorang untuk mengatur tingkah laku seseorang dalam kondisi pertentangan atau konflik, yang mampu merangsang timbulnya suatu sikap ketidaksepakatan atau pertikaian.

3. Komunikasi Politik
Bagaimana kaitan antara komunikasi dan politik, sehingga terjadi “perkawinan” yang disebut ilmu komunikasi politik.
Komunikasi politik bisa didefinisikan dalam arti sempit dan dalam arti yang umum. Dalam arti sempit dinyatakan sebagai setiap bentuk penyampaian pesan, baik dalam bentuk lambang-lambang, maupun dalam bentuk tulisan, atau kata-kata yang terucap, ataupun dalam bentuk kata-kata yang terucapkan ataupun dalam bentuk isyarat yang mampu/dapat mempengaruhi kedudukan seseorang yang ada dalam suatu puncak struktur kekuasan tertentu.
Dan Nimmo (1989) masih mengemukakan komunikasi politik dalam arti sempit yaitu suatu komunikasi dapat dikatagorikan mempunyai nilai atau bobot politik, apabila komunikasi yang dimaksud mempunyai konsekuensi-konsekuensi atau akibat politik baik faktual maupun potensial yang mampu mengatur tingkah laku manusia di bawah kondisi pertentangan.
dalam arti luas, komunikasi politik adalah setiap bentuk atau jenis penyampaian pesan, khususnya yang bermuatan atau bernuansa politik, yang disampaikan dari suatu sumber kepada sejumlah sasaran tertentu.
Jika dilihat dari definisi tersebut, makan komunikasi politik, pasti juga melibatkan teori tentang komunikasi massa.
Batasan lain yang diberikan oleh International Encyclopedia of Communications (1989) yang dimaksud Komunikasi politik adalah setiap pesan yang disusun secara sengaja dengan tujuan untuk mendapatkan pengaruh atas penyampaian pesannya atau dengan bantuan/penggunaan power di dalam suatu masyarakat.
Denton & Woodward: Political Communication in America (1990), memberi batasan sebagai berikut: 'Pure discussion about the allocation of public resources (revenues), official authority (who is given the powerto make legal, legislative and executive decision), and official sanctions (which the state rewards or punishment)”
Dari apa yang diuraikan di atas. maka terdapat kesamaan antara komunikasi dan politik, yaitu keduanya sama-sama merupakan proses, dan keduanya sama sama melibatkan suatu pembicaraan.
Mau lanjutannya? hubungi saya via email ya.....gratis....

Susiana dewi Ratih Desember 2008